Biaya standart adalah biaya dimuka yang dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor - faktor lain. Sistem biaya standart digunakan untuk mengelola informasi biaya sehingga manajemen bisa mendeteksi kegiatan - kegiatan dalam perusahaan yang biayanya menyimpang dari biaya standart yang sudah ditentukan.
Dengan menetapkan dan menggunakan biaya standar untuk persediaan maka perusahaan bisa memperkirakan perhitungan nilai dari persediaan (pada basis per item) berdasarkan informasi histori dan akumulasi data lainnya. Sebenarnya GAAP tidak menghendaki perhitungan biaya standar karena GAAP mensyaratkan bahwa persediaan akan dinyatakan biaya sebenarnya (actual cost) menggunakan metode FIFO, LIFO, atau EVERAGE. Namun biaya standar dapat diterima asalkan mendekati biaya yang sebenarnya.
Dengan menetapkan dan menggunakan biaya standar untuk persediaan maka perusahaan bisa memperkirakan perhitungan nilai dari persediaan (pada basis per item) berdasarkan informasi histori dan akumulasi data lainnya. Sebenarnya GAAP tidak menghendaki perhitungan biaya standar karena GAAP mensyaratkan bahwa persediaan akan dinyatakan biaya sebenarnya (actual cost) menggunakan metode FIFO, LIFO, atau EVERAGE. Namun biaya standar dapat diterima asalkan mendekati biaya yang sebenarnya.
Berikut tiga langkah cara mengelolah biaya standar agar bisa mendekati biaya sebenarnya
1. Periksa Biaya Kapitalisasi Perusahaan,
Sebelum menetapkan biaya standar, periksa dan tentukan semua biaya yang dianggap biaya kapitalisasi seperti biaya barang masuk untuk persediaan atau overhead untuk persediaan yang diproduksi.
2. Perbarui Biaya Standar Secara Teratur.
Memperbarui biaya standar secara tahunan adalah awal yang baik, tetapi tidak cukup untuk memastikan biaya persediaan yang akurat (belum lagi dampak potensial pada laporan laba rugi perusahaan setiap kali biaya persediaan dibebankan). Jika biaya pengadaan suatu produk telah berubah sejak biaya standar terakhir diubah maka biaya persediaan akan salah saji.
3. Menjaga "Biaya Standar ke Biaya Sebenarnya" Cadangan di Neraca.
Setiap komponen persediaan diperoleh atau diproduksi dengan biaya yang berbeda dari biaya standar yang ditetapkan. Jika memungkinkan, pada akhir setiap periode pelaporan analisis pembelian dan biaya produksi untuk kapitalisasi harus dilakukan. Ketika selesai, varians kapitalisasi harus dicatat dalam "Biaya Standar ke Biaya Sebenarnya" cadangan dalam persediaan pada neraca dengan sisanya yang tepat dibebankan melalui laporan laba rugi.Cadangan ini memiliki efek menyesuaikan saldo persediaan perusahaan untuk "Biaya Sebenarnya," yang sesuai GAAP.
Dengan melakukan langkah-langkah ini, penyesuaian yang berpotensi sebagai bahan akhir tahun untuk persediaan dan laporan laba rugi dapat diminimalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar