Tampilkan postingan dengan label Dasar (Basic). Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dasar (Basic). Tampilkan semua postingan

Sabtu, 09 Juni 2018

Jurnal Penyesuaian


https://ilmuakuntans.blogspot.com

Jurnal penyesuaian adalah jurnal akuntansi yang mengubah catatan akuntansi perusahaan menjadi berbasis akuntansi akrual. Jurnal penyesuaian biasanya dibuat sesaat sebelum mengeluarkan laporan keuangan perusahaan atau pada akhir periode.

Contoh kasus :

Perusahaan meminjam uang dari bank pada tanggal 1 Desember 2017 dan periode akuntansi perusahaan berakhir pada 31 Desember. Bank pinjaman menetapkan bahwa pembayaran bunga pertama akan jatuh tempo pada tanggal 1 Maret 2018. Ini berarti bahwa catatan pembukuan perusahaan pada tanggal 31 Desember tidak melakukan pembayaran ke bank untuk kepentingan perusahaan yang timbul dari 1 Desember sampai 31 Desember. (Tentu saja pinjaman tersebut membebani biaya bunga perusahaan setiap hari, tetapi pembayaran yang sebenarnya untuk bunga tidak terjadi sampai 1 Maret.) Untuk laporan laba rugi perusahaan bulan Desember secara akurat melaporkan profitabilitas perusahaan, itu harus mencakup semua biaya bulanan perusahaan, bukan hanya biaya yang dibayarkan. Demikian pula untuk neraca perusahaan pada tanggal 31 Desember, harus melaporkan kewajiban untuk bunga terhutang pada tanggal neraca. Penyesuaian diperlukan sehingga beban bunga bulan Desember disertakan pada laporan laba rugi bulan Desember dan bunga yang jatuh tempo pada tanggal 31 Desember disertakan pada neraca 31 Desember. Jurnal penyesuaian akan mendebit Beban Bunga dan kredit Hutang Bunga untuk jumlah bunga dari 1 Desember hingga 31 Desember.

Jumat, 08 Juni 2018

Perbandingan Akuntansi Manajemen Vs Akuntansi Keuangan

https://ilmuakuntans.blogspot.com

Perbandingan Akuntansi Manajemen Vs Akuntansi Keuangan

Berikut adalah perbandingannya, dilihat dari berbagai aspek:

1. Pengguna Utama Laporan
a). Akuntansi Keuangan – Pengguna utama laporan yang dihasilkan oleh Akuntansi keuangan adalah pihak eksternal perusahaan. Pihak eksternal yang dimaksudkan di sini, yakni para pemegang saham, kreditur (institusi keuangan dan non-keuangan), dan regulator (Badan Pengawas Pasar Modal dan Direktorat Jenderal Pajak).

b). Akuntansi Manajemen – Seperti namanya, pengguna utama laporan yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen adalah para pengelola perusahaaan yang terdiri dari para manajer dan eksekutif perusahaan yang lumrah disebut “management” saja.

2. Laporan Utama yang Disajikan
a). Akuntansi Keuangan – Laporan utama yang disajikan oleh Akuntansi Keuangan selalu berupa “Laporan Keuangan” yang terdiri dari:
  • Neraca (Balance Sheet) – Laporan Keuangan yang menyajikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan hingga pada tanggal tertentu, misalnya 31 Desember 2013 (itu sebabnya PSAK saat ini memakai istilah “Lap Posisi Keuangan”.) Isinya: Aset, Liabilitas, Ekuitas Pemilik.
  • Laporan Laba Rugi (Profit and Lost Statement) – Laporan Keuangan yang menyajikan informasi mengenai hasil operasional perusahaan selama satu periode tertentu, misalnya 1 Januari s/d 31 Desember 2013, apakah membukukan laba atau rugi. Isinya: Pendapatan, Beban, Biaya, Laba/Rugi.
  • Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) – Laporan Keuangan yang menyajikan informasi mengenai aliran kas perusahaan; darimana kas masuknya berasal dan digunakan untuk apa saja, selama satu periode tertentu, misalnya 1 Januari s/d 31 Desember 2013. Isinya: Kas dari Aktivitas Investasi, Kas dari Aktivitas Operasi, dan Kas dari Aktivitas Pendanaan.
b). Akuntansi Manajemen – Laporan utama yang disajikan oleh Akuntansi Manajemen beragam dan tidak sama antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain—tergantung jenis dan skala usahanya. Namun laporan-laporannya selalu berupa Laporan Internal, diantaranya berupa:
  • Laporan Kas (Cash Reports) – Laporan yang menyajikan posisi kas setiap hari atau minggu, perbandingan kas dengan forecast dan budget, perbandingan kas periode sebelumnya)
  • Laporan Status (Status Reports) – Laporan yang menyajikan kinerja keuangan dan operasional perusahaan per hari atau minggu. Memuat perbandingan antara kondisi sebenarnya yang sedang terjadi dengan budget dan forecast.
  • Laporan Gaji (Payroll Reports) –Laporan dapat memberi informasi, sampai per laporan dibuat, sudah berapa kewajiban gaji dan upah perusahaan terhadap pegawai per departemen, per orang. Sekaligus membandingkan data tersebut dengan budget dan forecast.
  • Laporan Penjualan dan Biaya (Sales and Expenses Reports) – Laporan yang menyajikan capaian penjualan sampai per tanggal laporan, sudah berapa persen yang tercapai dibandingkan dengan forecast dan budget. Data disajikan per customer (pelanggan) atau per nama marketer/salesman. Di sisi lainnya juga menyajikan biaya-biaya yang telah dikeluarkan hingga laporan yang telah dibuat, apakah masih dalam toleransi budget, bagaimana perbadingannya dengan forecast.
  • Laporan Cost (Cost Report) – Laporan yang menyajikan besaran beban yang timbul dari operasional perusahaan, pada kurun waktu tertentu (untuk cost center bisa jadi harian atau mingguan), tentu saja dilengkapi dengan hitung-hitungan dan analisa-analisa beban/cost yang sangat rinci, per department hingga per aktivitas. Tergantung teknik costing apa yang diterapkan, laporan ini dilengkapi dengan hitungan dan analisa-analisa pelengkap, misalnya berupa “Laporan Selisih” (Variance Report) jika perusahaan menerapkan “standard costing”.
  • Laporan Marjin (Margin Reports) – Laporan yang menyajikan informasi mengenai marjin (nilai penjualan dikurangi harga pokok penjualan) per jenis barang (item) dan per customer (pelanggan). Laporan ini juga dapat memberi gambaran mengenai barang mana saja yang sampai pada saat laporan dibuat mencetak marjin (laba kotor) tinggi, mana yang rendah, dengan pisah batas dan parameter tertentu. Juga, menyajikan informasi mengenai penjualan ke customer (pelanggan) mana yang memberi marjin tinggi, mana yang rendah.
  • Laporan Kapasitas (Capacity Reports) – Laporan ini khas untuk perusahaan berjenis manufaktur (industri/pabrikan). Laporan yang menyajikan kapasitas produksi perusahaan per bagian/divisi, hingga per satu nit mesin. Sekaligus menampilkan data, kapasitas mesin per tanggal laporan dibuat, berapa persen terisi. Sehingga secara kesuluruhan dapat diketahui mesin mana saja yang bekerja dengan kapasitas penuh dan mana yang tidak.
3. Cakupan Isi Laporan
a). Akuntansi Keuangan – Cakupan isi “Laporan Keuangan” yang disajikan oleh Akuntansi Keuangan mencerminkan atau mewakili kondisi perusahaan (baca: entitas) secara keseluruhan. Pembaca Laporan Keuangan tidak bisa mengetahui berapa penjualan dari toko A, B, dan C, dari PT JAK misalnya, karena yang disajikan hanya total penjualan dari semua toko yang ada di bawah kendali PT. JAK. Demikian halnya dengan beban/biaya. Hal itu karena pengguna Laporan Keuangan memang tidak membutuhkan informasi sampai sejauh itu.

b). Akuntansi Manajemen – Cakupan isi “Laporan Internal” yang disajikan oleh Akuntansi Manajemen mencerminkan atau mewakili sampai ke subunit suatu entitas mulai dari per cabang, departemen, hingga ke aktivitas tertentu. Pengguna Laporan Internal, yaitu management perusahaan, bisa mengetahui kondisi perusahaan ke bagian operasional perusahaan yang paling kecil. Hal ini karena informasi tersebut memang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan internal para pengelola perusahaan.

4. Tingkat Kerincian Laporan
a). Akuntansi Keuangan – Laporan Keuangan yang disajikan oleh Akuntansi Keuangan bersifat general, global dan ringkas. Neraca misalnya, pada perusahaan kecil mungkin terdiri dari satu halaman saja, sedangkan pada perusahaan terbuka (TBK) yang paling besar mungkin maksimal hanya 4 halaman saja. Demikian halnya dengan Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas, semuanya disajikan serba ringkas.

b). Akuntansi Manajemen – Laporan Internal yang disajikan oleh Akuntansi Manajemen bersifat spesifik dan detail. Laporan Penjualan misalnya, mungkin bisa berpuluh atau ratus halaman; dilaporkan per customer, per lokasi outlet (retailer), per item barang, per warna, per size, dst. Tak jarang laporan-laporannya juga dilengkapi dengan diagram (chart) yang dirancang untuk manager yang lebih suka membaca laporan yang divisualisasikan.

5. Sumber Data Laporan
a). Akuntansi Keuangan – Data yang digunakan untuk menyusun Laporan Keuangan seratus persen bersumber dari transaksi keuangan yang kemudian diinput dalam bentuk journal entry (debit-kredit).

b). Akuntansi Manajemen – Data yang digunakan untuk membuat Laporan Internal manajemen bersumber dari data apapun yang dianggap relevan dan terkait dengan kegiatan usaha, termasuk jurnal (debit-credit yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan.

6. Aturan Pengolahan Data dan Penyajian Laporan
a). Akuntansi Keuangan – Dalam mengolah data dan menyajikan laporan, Akuntansi Keuangan secara tegas diwajibkan mengikuti konsep, prinsip dan postulat tertentu, yang tersandarisasi seperti tertuang dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Itu sebabnya, format laporan dan item dalam Laporan Keuangan selalu sama (setidaknya nyaris sama).

b). Akuntansi Manajemen – Patokan yang digunakan oleh Akuntansi Manajemen dalam mengolah data dan menyajikan laporan hanya AKURASI dan RELEVANSI-nya terhadap jenis keputusan manajemen perusahaan yang akan diambil—tidak ada aturan yang terstandarisasi. Itu sebabnya, format dan isi Lapotan Internal masing-masing perusahaan variatif.

7. Fungsi Pelaporan
a). Akuntansi Keuangan – Pelaporan Keuangan oleh Akuntansi Keuangan dimaksudkan untuk tujuan yang bersifat umum dari pengguna laporan keuangan yang memiliki kepentingan berbeda-beda; pembagian dividend (pemegang saham), jual-beli saham dan sekuritas (trader), persetujuan kredit/funding (banker), partnership dan investasi (investor), perpajakan (DJP), dan regulasi pasar modal (Bappepam). Dalam pengertian, apapun kepentingan para pengguna, selalu disodori Laporan Keuangan yang format dan item dalam laporan keuangan yang selalu sama. Misalnya, Laporan Keuangan yang diberikan ke bank sama dengan yang dipublikasikan ke investor.

b). Akuntansi Manajemen – Pelaporan Internal oleh Akuntansi Manajemen dimaksudkan untuk kepentingan yang bisa jadi bersifat rutin (forecast dan budget misalnya), dan bisa jadi juga bersifat khusus dalam kasus yang sangat khusus—laporan kapasitas produksi karena perusahaan mengalami keterlambatan delivery misalnya, atau laporan penjualan yang dibutuhkan untuk perubahan strategi pemasaran misalnya, atau laporan analisa A/R dalam rangka melakukan revisi kebijakan kredit, dan lain sebagainya. Laporan yang diberikan kepada manager misalnya, tak sama dengan laporan yang disampaikan ke eksekutif, yang diserahkan ke manager produksi tidak sama dengan yang disampaikan ke manager pemasaran.

8. Waktu Pelaporan
a). Akuntansi Keuangan – Penyampaian Laporan Keuangan oleh Akuntansi Keuangan dilakukan secara rutin dan terjadwal secara pasti (kwartal, semesteran, tahunan). Keterlambatan laporan bisa berakibat sanksi (misalnya terlambat menyampaikan laporan fiskal.)

b). Akuntansi Manajemen – Penyampaikan Laporan Internal oleh Akuntansi Manajemen ada yang dilakukan secara terjadwal, lebih banyak yang tak terjadwal, bisa sewaktu-waktu kapanpun dibutuhkan oleh pengguna (management perusahaan).

9. Penilai Kualitas Laporan
a). Akuntansi Keuangan – Kualitas Laporan Keuangan tidak dinilai langsung oleh pengguna (pihak eksternal), melainkan diwakili oleh team auditor independent dari KAP tertentu melalui proses audit. Sepanjang team auditor independen menyatakan laporan keuangan handal dan bisa dipercaya, maka pihak eksternal juga akan berpendapat yang sama. Khusus Ditjen Pajak dan Bea Cukai, mereka memiliki team pemeriksa (auditor) sendiri dan hanya percaya kepada hasil penilaian mereka.

b). Akuntansi Manajemen – Yang menilai kualitas Laporan Internal adalah pengguna langsung (management perusahaan). Sepanjang laporan yang disajikan akurat dan bisa dijadikan input dalam proses pengambilan keputusan, maka laporan dianggap berkualitas. Yang agak sulit, masing-masing manajer perusahaan memiliki selera dan gaya analisa yang berbeda-beda, disamping kepentingan yang berbeda-beda (sesuai fungsi maisng-masing manager). Manajer A mungkin suka laporan yang super detail, manajer B mungkin pusing kalau melihat laporan yang terlalu detail.

10. Sertifikasi
a). Akuntansi Keuangan – Sertifikasi khusus bagi mereka yang professional dalam Akuntansi Keuangan disebut “Certified Public Accountant” (CPA). Sertifikat diperoleh setelah memenuhi persyaratan tertentu dan lulusan ujian khusus.

b). Akuntansi Manajemen – Sertifikasi khusus bagi mereka yang professional dalam Akuntansi Manajemen disebut “Certified Management Accountant” (CMA). Sertifikat diperoleh setelah memenuhi persyaratan tertentu dan lulusan ujian khusus juga.



Mana Yang Lebih Sesuai Untuk Anda?

A. Akuntansi Keuangan, jika

Anda lebih suka pekerjaaan yang bersifat statis, konstan dan cenderung dari itu-ke-itu saja;
Anda lebih suka bekerja dengan waktu penyelesaian (deadline) yang telah diketahui sejak jauh-jauh hari;
Anda lebih suka bekerja dengan pedoman dan acuan yang serba pasti;
Anda lebih suka bekerja dalam suasana tenang dan sepi;
Anda lebih suka berada dalam tingkat kepastian (certainty) yang tinggi;
Anda lebih suka pada hal-hal yang berbau aturan dan standar;
Anda lebih suka ‘bermain’ di wilayah yang lebih sempit dan terfokus; dan
Anda lebih suka menonton film yang alur ceritanya tipikal dengan karakter tokoh yang bisa ditebak.

B. Akuntansi Manajemen, bila

Anda lebih suka pekerjaaan yang bersifat dinamis, berubah dari waktu-ke-waktu, berfluktuasi dan variatif.

Tugas mendadak yang tingkat kompleksitasnya tak bisa diperkirakan adalah tantangan yang mengasikan bagi anda. Mengejar deadline dadakan yang nyaris mustahil adalah sensasi yang sangat anda nikmati.

Lebih menyukai fleksibilitas dalam bekerja. Aturan standar dan hukum yang serba kaku justru menjadi pembatas yang membuat anda merasa stress.

Tak masalah bekerja dalam suasana yang ramai dan hiruk-pikuk, justru keramaian adalah sesuatu yang lebih anda sukai.

Ketidakpastian (uncertainty) tak membuat anda merasa resah, anda bisa beradaptasi dan mudah membaur di tempat dan susasana yang bisa berubah sewaktu-waktu.

Anda lebih tertarik pada strategi-strategi bisnis dibandingkan menghafal standard dan pasal undang-undang;

Anda menginginkan ruang bermain yang lebih luas, kalau bisa yang tak terbatas;
Nah, kira-kira mana yang lebih cocok untuk anda?

Minggu, 28 Desember 2014

Manfaat Menyiapkan Laporan Keuangan

http://ilmuakuntans.blogspot.com/
Memiliki usaha kecil bukan berarti tidak perlu membuat laporan keuangan yang sebagaimana mestinya yang dilakukan perusahaan besar. Akan tetapi laporan keuangan berisi berbagai informasi yang berguna bagi pemilik usaha untuk jangka panjang maupun jangka pendek.

Berikut ini adalah alasan mengapa usaha kecil harus memiliki Laporan Keuangan yang harus disiapkan:


1. Laporan keuangan membantu menjaga informasi terorganisir sehingga pengguna akan memiliki akses efisien bila diperlukan.

2. Ketika diringkas, informasi memiliki nilai prediktif yang sangat vital bagi membuat keputusan bisnis utama.
3. Laporan keuangan dapat menyediakan informasi struktur keuangan bagi partai untuk meyakinkan mereka perlu melakukan transaksi bisnis dengan anda.
4. Informasi laporan keuangan memungkinkan anda untuk mudah mematuhi instansi pemerintah atas aturan penerapan wajib laporan.
5. Laporan keuangan memberikan catatan sejarah kegiatan usaha yang dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan.
6. Informasi laporan keuangan dapat digunakan untuk mendeteksi penipuan, pencurian, atau kegiatan ilegal lainnya yang mungkin terjadi dalam bisnis.
7. Laporan keuangan memberikan informasi berharga tentang kesehatan secara keseluruhan bisnis.
8. Laporan keuangan dapat memberikan informasi tentang kualitas dan kinerja mereka yang bertanggung jawab untuk mengelola bisnis.

Membuat laporan keuangan tidak harus membutuhkan seorang akuntan tapi kita sendiri yang pemilik usaha kecil bisa turun tangan langsung untuk mencatat dan membuat laporan keuangan. Ataupun dengan membeli sebuah software akuntansi bagi yang sudah terbiasa berhadapan dengan komputer. 

Tips Memulai Pembukuan Dengan Software Akuntansi Baru

Tips Memulai Pembukuan Dengan Software Akuntansi Baru
Dalam bahasan kita dalam artikel sebelumnya tentang bagaimana memilih sistem akuntasi yang sesuai dengan ukuran usaha kita, hari ini kita akan kembali membahas topik yang berhubungan dengan pemilihan sistem akuntansi. Menjalankan usaha baru memang membutuhkan persiapan yang matang diantaranya adalah mempersiapkan sistem akuntansi supaya laporan keuangan tersaji dengan sempurna.

Berikut ini adalah Tips Bagaimana Memulai Pembukuan Dengan Software Akuntansi Baru :

Persiapan dengan benar adalah kunci untuk sukses bekerja dengan software akuntansi. Dengan asumsi kita telah menyiapkan informasi perusahaan, pekerjaan pertama kita adalah untuk menetapkan akun buku besar yang akan digunakan. Seperti akun Kas, Persediaan, Hutang, Penjualan, Sewa, Peralatan, dll. Selanjutnya untuk menetapkan nomor perkiraan akun. Setelah mengatur akun ini di sistem, pekerjaan kita berikutnya adalah untuk mengirim saldo awal. Apabila kita ingin pindahkan dari satu sistem ke sistem lain, ini termasuk saldo dari seluruh rekening yang lama pada tanggal yang mentransfer data. Jika kita memulai di awal tahun baru, maka kita hanya akan menggunakan saldo dari tahun sebelumnya di neraca. Jika kita memulai sebuah perusahaan baru, maka tidak akan ada saldo awal baru. Setelah ini dilakukan, kita dapat mulai memasukkan transaksi bulanan dan transaksi berjalan. Jangan lupa meluangkan waktu untuk mengatur akun laporan dan merencanakannya dengan benar, jika tidak kita akan segera menemukan kekacauan besar pada laporan keuangan

Bagaimana Memilih Sistem Akuntansi Yang Sesuai

Bagaimana Memilih Sistem Akuntansi Yang Sesuai
Sebagai seorang pengusaha baru tentunya masih sangat kebingungan bagaimana pengaturan tentang keuangan usahanya. Apakah dihitung sendiri atau harus menyewa bantuan seorang akuntan. Tetapi tak luput dari itu tentunya besarnya anggaran sangat berperan dalam memilih sistem akuntansi.
Ada berbagai jenis sistem akuntansi di pasar yaitu sistem manual, sistem komputerisasi, sistem single entry, dan sistem double entri. Jika kita membukukan transaksi untuk organisasi kecil, sistem single entri mungkin sudah cukup

Kecenderungan individu adalah faktor utama dalam pemilihan sistem akuntansi. Misalnya, beberapa orang suka bekerja dengan komputer, orang lain hampir tidak bisa menjalankan komputer. Beberapa orang benci bekerja dengan angka, yang lain menyukainya. Beberapa orang hanya tidak punya waktu dan harus membayar orang lain untuk melakukan tugas-tugas akuntansi.
Tingkat aktivitas bisnis kecil atau cukup besar merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan. Mari kita menjelajahi setiap alasan:

Alasan pertama, jika kita mencatat pembukuan untuk organisasi kecil, sistem single-entry mungkin cukup tapi ada kelemahan yaitu cukup membingungkan untuk pengecekan keseimbangan neraca. Kita dapat menemukan sistem pembukuan yang cocok di toko software akuntansi lokal. Meskipun, sistem double-entry lebih sulit tetapi lebih mudah untuk menjaga akurasi. Beberapa tahun yang lalu, akuntan menggunakan sistem manual untuk mencatat transaksi. Ada beberapa sistem manual yang digunakan saat ini yang masih sangat efektif adalah sistem sekali tulis (One Write System). Sebuah sistem sekali tulis kadang-kadang disebut "pemeriksaan pada papan nama" karena pemeriksaan seperti strip karbon di bagian belakang di mana tanggal, penerima pembayaran, tujuan, nomor cek, dll, secara otomatis dicatat pada jurnal. Jurnal juga memiliki kolom untuk mencatat deposito bank. Di tengah jurnal adalah kolom untuk cek neraca berjalan. Kelebihan dari sistem ini adalah bahwa kita tidak perlu tahu akuntansi untuk mencatat semua informasi terkait yang akan dibutuhkan oleh akuntan anda. Jurnal dapat disimpan dari bulan ke bulan dan tidak perlu laporan keuangan tetapi sekali setahun, semua informasi yang diperlukan sudah dicatat dan terorganisir.

Alasan kedua, Apa kecenderungan pribadi kita? Apakah kita melek komputer? atau memiliki staf untuk memasukkan semua transaksi ke dalam komputer pada secara tepat waktu? Apakah kita ingin membawa buku cek ketika menjalankan tugas dan melakukan pembelian bisnis? Ini adalah faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memutuskan apakah akan memilih sistem komputerisasi atau sistem manual. Kita tahu bahwa kita harus memiliki komputer dan software program akuntansi. Ada berbagai sistem penulisan cek, dari cek kecil standar yang didapatkan ketika membuka rekening bank, pemeriksaan tunggal dengan voucher terpasang, untuk sistem sekalitulis. Kita bisa menggunakan kombinasi sistem sekali tulis dengan paket software akuntansi. Pemeriksaan yang manual dimasukkan ke dalam komputer dari daftar cek dan kode ke akun buku besar yang sesuai. Informasi yang tersisa dapat dicatat ke komputer menggunakan jurnal umum. Kita dapat melakukan ini sendiri jika punya waktu dan tahu bagaimana caranya atau dapat menyewa seseorang untuk melakukannya. Hal ini tergantung pada preferensi dan sumber daya keuangan kita.

Alasan ketiga, yang perlu dipertimbangkan adalah ukuran bisnis. Kita tidak mengacu untuk usaha besar karena mereka harus terkomputerisasi dan memiliki staf akuntansi sendiri. Kita membahas aplikasi bisnis kecil di sini. Jika hanya mulai dan bisnis sangat kecil dan tidak mampu komputer maka disarankan menggunakan sistem sekali tulis. Ketika mampu untuk membeli komputer dan sistem software akuntansi, kita harus mempertimbangkan salah satu yang lebih rendah harga sistem software akuntansi. Ketika memilih sebuah sistem, apakah paket program akuntansi dapat menangani kebutuhan akuntansi saat kita mengembangkan bisnis kita? Untuk contoh: setelah paket dasar, dapat kita tambahkan pada Job Costing, Payroll, Akun Hutang, Piutang, Manajemen Persediaan, Arus Kas, dll? Sebagian besar paket memiliki semua modul ini dan banyak lagi. Disinilah letak kesulitan. Kompleksitas sistem ini membuat sulit bagi pemula memulai. Para produsen software akuntansi mengklaim sistem mereka sederhana dan mudah untuk dipelajari. Ini tidak selalu berubah menjadi kenyataan. Pilih sistem yang sangat mudah dan mudah diikuti, di mana mudah untuk melakukan perubahan dan memperbaiki kesalahan. Beberapa sistem begitu menyulitkan ketika hanya untuk mengubah nama dalam buku besar. Memang benar bahwa sistem yang lebih mahal menawarkan fleksibilitas terbesar. Misalnya, bila membuat bagan akun diberikan pilihan untuk memberi nama dan / atau nomor. Itu keren tapi tersembunyi didalam sistem dan bisa jadi tombol berubah pada preferensi untuk angka. Ketika kita mengatur kategori kita dapat dimasukkan ke dalam saldo awal. Jangan membuat satu kesalahan karena sistem tidak memberikan kesempatan kedua. Jika membuat kesalahan kita tidak dapat dengan mudah mengubah nomor. Mungkin ada cara untuk membuat penyesuaian.

Terakhir, laporan keuangan harus mudah dibaca, ditempatkan tepat di halaman, dan terlihat profesional. Singkatnya, apakah kita ingin memiliki gabungan manual / komputer atau sistem komputerisasi penuh. Biarkan ukuran dan kompleksitas bisnis dan anggaran kita yang menentukan paket program akuntansi untuk dibeli. Ketika melakukannya, dalam pikiran kesederhanaan dan fleksibilitas kadang memiliki semua resiko yang lebih buruk daripada tidak memiliki mereka. Kita harus berkomitmen untuk belajar sistem. Belajar hanya bagian dari sistem bisa membuat frustasi. Pertama, luangkan waktu untuk merencanakan kebutuhan akuntansi, kemudian menyiapkan kerangka akuntansi karena semua data yang dikumpulkan ini disusun dalam kerangka tersebut.

Sabtu, 01 November 2014

Mengalokasikan Pendapatan Menurut Li Ka-Shing

Mengalokasikan Pendapatan Menurut Li Ka-Shing
Li Ka-Shing, pengusaha terkenal dari Hongkong membagikan caranya untuk menjadi kaya dalam waktu singkat. Orang yang juga dikenal sebagai orang terkaya di Asia ini memiliki cara unik yang bisa kita tiru jika mau berkembang pesat sebagai seseorang yang sukses.
Disini kamu bisa tahu bagaimana Li Ka-Shing mengalokasikan pendapatan dan bertingkah laku sebelum, selama dan setelah ia menjadi orang sukses. Penasaran kan?
Tentang Mengalokasikan Pendapatan

1. Selalu Bagi Pendapatanmu Jadi 5 Bagian

http://ilmuakuntans.blogspot.com/
"Menurut Li, apapun yang terjadi dan tidak peduli berapa pun penghasilanmu — kamu harus membaginya menjadi 5 bagian. Dengan begitu kamu dapat mengatur pengeluaranmu dengan baik".
2. Dana 1: Biaya Hidup
http://ilmuakuntans.blogspot.com/
Pilih makanan yang murah. Untuk sarapan kamu cuma perlu susu dan telur. Makan siang bisa kamu isi dengan menu sederhana dan buah. Memasaklah sendiri untuk makan malam. Menunya cukup dua jenis sayur dan segelas susu sebelum tidur. Selama badanmu masih muda, kamu tidak akan bermasalah dengan pola makan seperti ini”.
3. Dana 2: Menjamu Teman
http://ilmuakuntans.blogspot.com/
“Perluas pergaulanmu. Ini akan membuat kamu jadi pribadi yang berkembang. Gunakan uang ini untuk biaya telepon dan mentraktir teman. Ingat, teman yang kamu jamu haruslah yang lebih dari kamu. Dia harus punya semangat yang lebih darimu, lebih kaya dari kamu atau punya pengaruh dalam perkembangan karirmu. Dalam setahun, kamu akan punya banyak teman. Dan dikenal sebagai orang yang baik dan pemurah”
4. Dana 3: Dana Belajar

http://ilmuakuntans.blogspot.com/
“Karena kamu belum punya banyak uang, kamu harus fokus ke belajar. Sisihkan uang untuk beli buku setiap bulan. Resapi dan pelajari apa yang diajarkan di buku itu. Setelah selesai membaca, tuliskan lagi isi bukunya sesuai dengan pemahamanmu. Jangan ragu-ragu juga untuk mengikuti pelatihan yang bisa meningkatkan kemampuanmu”

5. Dana 4:  Uang Untuk Wisata

http://ilmuakuntans.blogspot.com/
 “Pergilah berwisata minimal sekali setahun. Tinggal saja di hotel yang murah agar mengemat biaya. Gunakan kesempatan ini untuk mengisi ulang energimu agar kamu tetap bersemangat dalam bekerja”
6. Dana 5: Dana Investasi
http://ilmuakuntans.blogspot.com/
“Belajarlah untuk berinvestasi. Masukkan uang ke bank sebagai modal awal. Cara termudah adalah datang ke penjual grosir, lalu cari barang yang bisa kamu jual lagi. Saat kamu sudah bisa menghasilkan uang dari bisnis kecil-kecilan ini, kamu akan bersemangat untuk belajar bisnis lebih banyak lagi”
7. Berhematlah Soal Belanja Pakaian
http://ilmuakuntans.blogspot.com/
“Tekanlah pengeluaranmu untuk belanja pakaian. Kamu bisa beli semua yang kamu mau saat kamu sudah kaya nanti. Lebih baik gunakan uangmu untuk membeli kado bagi orang-orang terdekat. Jelaskan kepada mereka impian, cita-cita dan apa yang sedang kamu kerjakan untuk mencapainya. Buat mereka paham kenapa kamu sangat berhemat”

Tentang Mengobarkan Semangat Kerja
8. Setahun Pertama Belum Juga Naik Gaji?
http://ilmuakuntans.blogspot.com/
“Kalau kamu sudah berjuang selama 1 tahun dan belum juga naik gaji, itu tandanya kamu tidak berkembang sebagai individu. Pergilah ke supermarket terdekat, beli tahu yang terkeras yang bisa kamu temukan. Pukul kepalamu dengan tahu itu. Kamu pantas mendapatkannya”
9. Jangan Cepat Puas
http://ilmuakuntans.blogspot.com/
“Saat gajimu naik tapi masih sekitar 15%, itu artinya kamu harus mencari pekerjaan tambahan. Cobalah berjualan. Menjadi pedagang memang menantang, tapi kamu akan banyak belajar soal apa yang bisa diterima pasar dan apa yang tidak. Kamu juga akan bertemu orang-orang yang akan berpengaruh bagi karirmu kelak. Hampir semua pengusaha sukses adalah pedagang yang baik”

Tentang Bersikap Saat Masih Miskin Dan Saat Sudah Kaya

10. Perbuatan Baik Dan Kekayaan
http://ilmuakuntans.blogspot.com/
“Jika merasa dirimu miskin, belanjakan uangmu untuk orang lain. Saat kamu sudah kaya, barulah belanjakan uang untuk dirimu sendiri. Kebanyakan orang justru melakukan yang sebaliknya.”
11. Kamu Harus Keluar Dan Rela Dimanfaatkan Saat Masih Miskin
http://ilmuakuntans.blogspot.com/
“Ketika dirimu masih miskin, keluarlah lebih banyak dan jangan sering di rumah. Saat sudah kaya, kurangilah intensitas keluar dan habiskan lebih banyak waktu di rumah. Ini adalah seni kehidupan yang sering dilupakan orang”
12. Pemurahlah Saat Miskin, Jangan Menghamburkan Uang Saat Kaya
http://ilmuakuntans.blogspot.com/
“Saat kamu masih miskin, belanjakanlah uang agar orang lain bisa melihat. Saat sudah kaya, jangan biarkan orang lain melihat kamu sebagai pribadi yang suka berfoya-foya. Dengan melakukan ini hidupmu akan mencapai titik keseimbangan”

Muda, Miskin, Tapi Ingin Kaya? Bisa Kok!

13. Kamu Gak Perlu Takut Miskin
http://ilmuakuntans.blogspot.com/
“Yang harus kamu tahu adalah bagaimana berinvestasi untuk meningkatkan kemampuanmu. Kamu harus memahami apa yang paling penting di hidupmu, di bagian mana kamu harus menginvestasikan waktu dan tenaga lebih banyak.”
14. Semua Bisa Direncanakan
http://ilmuakuntans.blogspot.com/
“Hal-hal baik yang terjadi dalam hidup bisa direncanakan. Kebahagiaan bisa diatur. Kamu harus turun tangan untuk mengaturnya mulai dari sekarang”

Minggu, 10 Agustus 2014

Waspada Berinvestasi Dengan Bitcoin

www.halloagan.blogspot.com
SEC mendesak investor untuk berhati-hati ketika berinvestasi yang berhubungan dengan Bitcoin.
Bitcoin terkait peluang investasi mungkin datang dengan risiko tinggi penipuan, SEC memperingatkan dalam investor alert yang diterbitkan hari Rabu.

Dalam peringatan tersebut, SEC mengatakan kenaikan dari bitcoin dan mata uang virtual dan digital lainnya menciptakan kekhawatiran baru bagi investor. Produk baru, teknologi, atau inovasi seperti bitcoin dapat menimbulkan penipuan dan peluang investasi berisiko tinggi, menurut SEC.

Investor mungkin merasa sulit untuk menolak janji-janji pengembalian investasi yang tinggi yang dapat membuat penipuan terkait dengan Bitcoin. SEC menyarankan kepada investor untuk mempertimbangkan risiko berikut ketika berinvestasi dengan bitcoin :
  • Bitcoin tidak diasuransikan. Bitcoins diadakan di dompet digital atau pertukaran tidak memiliki perlindungan asuransi.
  • Bitcoin memiliki sejarah volatilitas. Nilai tukar bitcoin telah turun lebih dari 50% dalam satu hari
  • Penggunaan dibatasi. Bitcoins tidak sah, federal, negara bagian, atau pemerintah daerah dapat membatasi penggunaan dan pertukaran Bitcoins.
  • Keamanan perlu dikhawatirkan. Masalah teknis, hacker, atau malware dapat menyebabkan bitcoin pertukaran untuk menghentikan operasi atau ditutup secara permanen. Dan ada potensi bagi hacker untuk mencuri Bitcoins. Mt. Gox bitcoin di Jepang baru-baru ini runtuh setelah hacker mencuri Bitcoins bernilai jutaan dolar dari pertukaran.
  • Bitcoin tidak memiliki riwayat didirikan. Bitcoin merupakan penemuan baru tanpa catatan jangka panjang kredibilitas dan kepercayaan.
SEC juga memperingatkan investor dari tanda-tanda penipuan investasi berikut :
  • "Dijamin" pengembalian investasi yang tinggi. Sebuah janji tingkat pengembalian yang tinggi dengan risiko kecil harus ditangani dengan hati-hati.
  • Penawaran tidak berlisensi. Penawaran investasi dari pengirim yang anda tidak tahu latarbelakangnya mungkin berpotensi penipuan.
  • Penjual tanpa izin. Profesional Investasi dan perusahaan mereka harus memiliki ijin atau terdaftar. Banyak skema investasi palsu tanpa izin dan perusahaan yang tidak terdaftar.
  • Tidak ada kekayaan bersih atau pendapatan bersyarat. Undang-undang sekuritas federal memerlukan penawaran sekuritas yang terdaftar di SEC kecuali pengecualian dari registrasi berlaku. Kebanyakan pembebasan pendaftaran mengharuskan investor investor terakreditasi. Peluang investasi yang tidak terdaftar yang ditawarkan oleh orang yang tidak bertanya tentang kekayaan bersih atau pendapatan harus dicurigai.
  • Kedengarannya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
  • Tekanan untuk segera membeli. Penipu bisa berpura pura mendesak investor.
IRS memperlakukan mata uang virtual seperti bitcoin sebagai properti untuk tujuan pajak federal, menurut aturan yang baru-baru ini diterbitkan. Akibatnya, mata uang virtual tunduk pada prinsip-prinsip pajak umum yang berlaku untuk transaksi properti.

Jumat, 23 Mei 2014

Dasar - Dasar Akuntansi Untuk Saham Treasuri

Dasar - Dasar Akuntansi Untuk Saham Treasuri
Saham treasuri adalah saham yang dibeli oleh perusahaan penerbitnya sendiri. Perusahaan bisa membeli saham mereka sendiri di pasar saham terbuka, tetapi jenis transaksi ini tidak diperhitungkan seperti investasi normal. Ada beberapa prosedur akuntansi dasar yang digunakan ketika perusahaan membeli, menjual, atau pensiun dari saham treasuri.

1. Teori Konseptual
Ketika sebuah perusahaan menjual dan membeli sahamnya sendiri, anda mungkin berpikir ada kemungkinan keuntungan dan kerugian ketika harga pembelian dan penjualan berbeda di laporan laba rugi. Meskipun keuntungan dan kerugian direalisasikan, saham treasuri tidak pernah diakui dalam laporan laba rugi karena perusahaan tidak harus melaporkan pendapatan saat ini atau kerugian atas transaksi yang melibatkan kepemilikan saham mereka sendiri. Saham treasuri tidak diakui sebagai aktiva tetapi diakui sebagai pengurang dari ekuitas pemegang saham pada neraca.

2. Metode biaya saham treasuri
Ketika sebuah perusahaan membeli saham sendiri, posisikan debit untuk saham treasuri pada ekuitas dan kredit untuk kas. Tidak ada keuntungan atau kerugian dicatat dalam akun ekuitas terlepas dari harga pembelian. Kita asumsikan tahun 2013, Perusahaan membeli 1.000 saham dengan harga nominal Rp. 1.000 dari harga jual Rp. 5.000 per saham. Saham tersebut awalnya dikeluarkan sebesar Rp 2.000 per saham.
Nama akun
Debit
Kredit
Saham Treasuri
5.000.000
Kas
5.000.000
Perhatikan bahwa nilai nominal Rp. 1.000 tidak memiliki dampak pada pembelian saham oleh perusahaan.
Perubahan ekuitas pemegang saham akan dicatat ketika perusahaan menjual kembali saham treasuri. Mari kita lihat apa yang terjadi ketika perusahaan menjual setengah saham pada tanggal 1 Januari 2014, sebesar Rp. 8.000 per saham.
Nama akun
Debit
Kredit
Kas
4.000.000
Saham Treasuri
2.500.000
Agio Saham Treasuri
1.500.000

Perhatikan bahwa dana yang diterima dari penjualan saham dengan harga di atas harga pembelian ditempatkan dalam akun modal disetor dan bukan laba ditahan. Mari kita lihat apa yang terjadi jika perusahaan menjual sisa saham dengan nilai nominal Rp. 1.000 setelah kebakaran menghancurkan setengah aset perusahaan.

Nama akun
Debit
Kredit
Kas
500.000
Agio Saham Treasuri
1.500.000
Laba Ditahan
500.000
Saham Treasuri
2.500.000

Perhatikan di sini bahwa akun modal disetor tidak cukup untuk menutupi kerugian atas penjualan. Ketika itu terjadi, laba ditahan harus didebit (dikurangi) untuk jumlah kekurangan tersebut.

3. Pensiun dari Saham Treasuri
Ketika sebuah perusahaan pensiun dari saham treasuri, harus membukukan kerugian atau keuntungan untuk ekuitas pemegang saham berdasarkan harga beli dan nilai nominal. Berbeda dengan transaksi lainnya, pencatatan ketika pensiun dari saham treasuri akan tergantung pada harga penerbitan awal. Dari contoh sebelumnya, pencatatan dengan metode biaya adalah sebagai berikut.
Nama akun
Debit
Kredit
Saham biasa 
1.000.000
Agio Saham Treasuri
1.000.000
Laba Ditahan
3.000.000
Saham Treasuri
5.000.000

Pemaparan Saham Treasuri diatas adalah contoh sederhana dari pencatatan saham treasuri menggunakan Metode Biaya. Selain itu ada juga pencatatan Metode Nilai Pari yaitu mencatat semua transaksi saham treasuri pada nilai parinya dan melaporkan saham treasuri hanya sebagai pengurang atas modal saham. Pada umumnya perusahan melalukan pencatatn dengan menggunakan Metode Biaya.

Selasa, 13 Mei 2014

5 Cara Mencari Modal Usaha Kecil

www.halloagan.blogspot.com
Memulai bisnis awal memang membutuhkan modal dan berbagai biaya. Anda mungkin bisa mendapatkan modal dari tabungan pribadi anda atau keluarga dan teman - teman anda. Tetapi mereka akan memberikan pinjaman kepada anda jika mereka yakin bahwa anda dan bisnis anda kelak memiliki uang ketika mereka sewaktu - waktu membutuhkannya

Berikut adalah lima cara pemilik usaha kecil mendapatkan modal dengan cara yang lebih mudah dan menguntungkan.

1. Pinjaman Bisnis

Bank hanya akan memberi pinjaman 10 - 15% dari pengajuan pinjaman, tentu saja anda masih membutuhkan modal lebih sehingga anda akan melakukan apa saja untuk meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan bantuan bank. Salah satu cara untuk melakukannya adalah untuk membuat rencana bisnis yang kuat terlebih dahulu dan meyakinkan bank akan rencana bisnis anda pasti akan sukses. Maka bank akan tertarik untuk memberikan pinjaman lebih kepada anda.
Rencana bisnis anda harus menjelaskan visi, strategi, tujuan, produk atau layanan, persaingan, tim manajemen, karyawan, penasihat, jumlah uang yang anda cari dan apa yang ingin anda lakukan dengan itu. Anda harus memahami pemasaran, penempatan produk atau jasa anda di pasar, dan demografi wilayah bisnis yang anda pilih.

2. Program Pemerintah

Banyak pemilik usaha kecil beralih ke pemerintah untuk meminta pinjaman modal. Berikut adalah beberapa instansi pemerintah yang membina Program UMKM Pemerintah. Diantaranya Kementerian Koperasi dan UKM, Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Departemen Dalam Negeri, Kementerian Urusan. Selain itu BUMN juga ikut membina UMKM.
Dibawah ini tips mendapatkan modal gratis UMKM
  • Datang dan minta informasi terkait Program UMKM Pemerintah. Pengelolahan program ini ditangani dinas dari tingkat provinsi dan kabupaten maupun kota di seluruh Indonesia. Untuk perusahaan BUMN dapat ditanyakan kepada bagian penanganan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) 
  • Setelah itu anda akan diminta mengisi formulir tentang data dan kondisi usaha anda. Lengkapi dan isi sesuai kondisi yang sebenarnya. 
  • Setelah semua data anda sudah masuk, beberapa hari kemudian mereka akan melakukan kunjungan ke lokasi usaha anda. Anda tidak perlu merubah kondisi dari yang sebenarnya hanya agar permohonan bantuan anda diterima. Anda juga tidak perlu memberi uang tips atau uang transport kepada petugas yang datang. Yang penting tidak perlu melebih - lebihkan. 
  • Setelah disetujui bantuan modal usaha yang diberikan ini biasanya disalurkan dalam beberapa bentuk seperti bantuan uang, pelatihan, maupun fasilitas pameran. 
Bila sudah mendapatkan bantuan anda diminta membuat laporan tentang penggunaannya dan pemanfaatnya. Laporkan apa adanya dan selalu membina hubungan baik karena bantuan ini tidak diberikan hanya sekali namun bisa beberapa kali karena berkaitan dengan bentuk pembinaan terhadap perkembangan usaha.

3. Dana Bergulir

Dana Bergulir adalah dana yang dialokasikan oleh Kementerian Negara/Lembaga/Satuan Kerja Badan Layanan Umum untuk kegiatan perkuatan modal usaha bagi koperasi, usaha mikro, kecil, menengah, dan usaha lainnya yang berada di bawah pembinaan Kementerian Negara/Lembaga..
Untuk memperoleh pinjaman dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) anda harus memenuhi syarat sebagai berikut
  • Memiliki kinerja baik yang ditunjukkan dengan predikat minimal cukup sehat, berdasarkan penilaian dari instansi/lembaga yang berwenang.
  • Memiliki penilaian minimal wajar dengan pengecualian berdasarkan hasil audit dari Kantor Akuntan Publik (KAP).
  • Berpengalaman dalam menangani penyaluran pembiayaan kepada KUKM.
  • Bersedia menandatangani perjanjian kerjasama dengan LPDB-KUMKM dalam penyaluran pinjaman kepada KUKM Strategis.
PERSYARATAN KUKM STRATEGIS UNTUK MEMPEROLEH PEMBIAYAAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
  • Berpengalaman menjalankan kegiatan usaha minimal 3 (tiga) tahun dan memiliki kinerja baik pada 1 (satu) tahun terakhir yang ditunjukkan dengan menunjukkan laba yang positif.
  • Memenuhi kriteria Koperasi, atau Usaha Kecil, atau Usaha Menengah sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
  • Berpengalaman menjalankan usaha produktif di sektor riil terutama mengusahakan komoditi unggulan dan/atau berorientasi ekspor, atau
  • Meningkatkan ekonomi perempuan dan/atau kelompok masyarakat miskin dan/atau kelompok penderita cacat tubuh dan/atau kelompok keagamaan yang mempunyai aktivitas produktif, atau
  • Berlokasi di daerah perbatasan dengan Negara lain, atau
  • Adanya unsur pemberdayaan sesuai dengan kebijakan Pemerintah.
  • Bersedia menandatangani surat perjanjian pinjaman secara otentik
  • Bersedia memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan LPDB-KUMKM
Meskipun jalur pinjaman dana bergulir membawa tingkat bunga yang lebih rendah daripada kartu kredit namun anda lebih baik hati-hati terhadap penggunaan dana secara ekstensif. 

4. Pinjaman Ekuitas Rumah dan hipotek kedua

Jika anda memiliki rumah, anda mungkin ingin mempertimbangkan pinjaman ekuitas rumah atau hipotek kedua. Manfaat utama untuk jenis pembiayaan usaha kecil adalah bahwa hal itu dapat menjadi cara yang lebih murah untuk meminjam, seperti suku bunga lebih rendah.
Agar memenuhi syarat untuk pinjaman ekuitas rumah atau hipotek kedua anda memerlukan penghasilan pribadi yang stabil. Jenis pembiayaan lebih cocok untuk seseorang yang memiliki pekerjaan tetap dan membangun bisnis sampingan, atau memiliki bisnis yang sudah mapan. Anda juga harus menilai tingkat kenyamanan rumah keluarga anda terhadap jaminan pinjaman Anda.

5. Pilihan pembiayaan alternatif

beberapa pilihan alternatif yang memberikan pemilik usaha kecil pinjaman diluar pinjaman bank. Sebagai contoh, banyak pemilik usaha kecil yang berhasil mendapatkan pinjaman jangka panjang dari kreditur alternatif, seperti IOU Central, OnDeck, dan Kabbage. Persyaratan untuk pinjaman tersebut bisa berkisar dari satu tahun hingga 10 tahun, atau lebih lama. Suku bunga biasanya lebih tinggi dari yang bank tawarkan, tapi bagi pebisnis yang membutuhkan banyak modal itu adalah harga yang layak.

Meluangkan waktu untuk mempertimbangkan dan merencanakan solusi pembiayaan dan apa yang terbaik untuk bisnis anda dengan akuntan, penasihat usaha kecil atau pengacara dapat membantu anda memilih strategi yang paling sesuai untuk anda.

Pengenalan Prinsip Dan Standart Akuntansi

Pengenalan Prinsip Dan Standart Akuntansi
Sebelum kita masuk lebih dalam ke dunia akuntansi kita harus tahu lebih dulu apa definisi akuntansi. akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. Adapun fungsi akuntansi yaitu sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi. Supaya kita bisa lebih mengenal ilmu akuntansi mari kita belajar prinsip dan standart akuntansi

Prinsip Akuntansi

Prinsip akuntansi adalah asumsi dasar, aturan operasi, dan karakteristik penting yang membentuk kerangka kerja untuk membangun laporan akuntansi.

Prinsip akuntansi mutlak diperlukan ketika mempersiapkan laporan keuangan. Prinsip-prinsip akuntansi seperti lem yang memegang proses akuntansi bersama-sama. Misalnya, laporan keuangan memiliki tujuan keseluruhan untuk memberikan pengguna sebagai alat laporan yang berguna untuk membuat keputusan bisnis. Agar berguna, informasi akuntansi harus memiliki karakteristik tertentu, seperti praktis dan bisa diandalkan. Agar bisa diandalkan, informasi akuntansi harus berisi data yang akurat dan dapat diverifikasi. Dan agar praktis, informasi akuntansi harus dapat diprediksi, disiapkan secara tepat waktu dan dapat memberikan umpan balik yang jelas. Karakteristik lain bahwa informasi akuntansi harus konsisten, sebanding, dan bermanfaat. Selain karakteristik, aturan operasional tertentu ditetapkan kapan pendapatan dan beban dilaporkan; bagaimana beban disesuaikan dengan pendapatan; apa yang harus dilakukan ketika pilihan dapat dibuat yang mungkin melebih-lebihkan atau mengecilkan angka; dan harus diungkapkan informasi apa sehingga pembaca akan sepenuhnya memahami dimana informasi yang sedang disajikan. Ada juga asumsi dasar bahwa pembaca dapat mengandalkan informasi seperti :
  • informasi berkaitan dengan badan usaha, 
  • informasi bisnis yang berlangsung dan tidak akan berhenti operasi dalam jangka pendek,
  • informasi keuangan yang disajikan diukur dalam interval waktu tertentu seperti bulan, kuartal atau tahun,
  • informasi keuangan menggunakan unit ikuran tertentu,
  • informasi yang disajikan pada biaya historis, yaitu, saat diterima, dibayar, atau terjadinya; dan, metode akuntansi yang digunakan adalah double-entry, bukan metode lain. Ini prinsip akuntansi yang bertentangan dengan standar akuntansi. 
Standart Akuntansi

Standar akuntansi adalah perjanjian tentang bagaimana masalah akuntansi akan diperlakukan. Sebagai contoh:
  • Standar akuntansi mungkin menyatakan apakah jenis sistem persediaan sesuai dengan yang digunakan untuk jenis usaha tertentu,
  • Bagaimana sewa modal harus dicatat,
  • Berapa tahun aset tak berwujud harus diamortisasi, 
  • Metode penyusutan apa yang harus digunakan, dan sebagainya.
Ada ribuan standar akuntansi yang telah dikeluarkan selama bertahun-tahun. Standar-standar ini terus-menerus direvisi atau dibuang karena sudah tidak berlaku. Jika kita ingin bermain akuntansi kita harus mengerti aturan mainnya yaitu prinsip dan standar akuntansi. Jika kita memilih untuk tidak bermain sesuai aturan, akan ada banyak resiko. Seperti yang telah kita terlihat baru-baru ini di skandal akuntansi perusahaan. 

PERTANYAANNYA : Apakah Ada Sebuah Kepolisian Akuntansi? Siapa yang menciptakan prinsip akuntansi? Siapa yang menetapkan dan merevisi akuntansi standar? Bagaimana jika kita tidak mengikuti semua aturan, apakah kita pergi ke penjara? Apakah ada kepolisian akuntansi yang menyelidiki dan menangkap pelanggar? Tampaknya bahwa harus ada suatu kekuatan peraturan untuk memastikan bahwa penyedia laporan keuangan sesuai dengan aturan. 
Prinsip-prinsip akuntansi telah berevolusi selama bertahun-tahun sama seperti standar akuntansi. Alasannya karena masyarakat bisnis tidak bisa bekerja jika tidak ada kesamaan dan konsistensi dalam pelaporan laporan keuangan. Ini akan menjadi kekacauan, seperti jika tidak ada aturan mengemudi di jalan. Oleh karena itu, di Amerika Serikat, sebuah badan ahli yang dikenal sebagai Financial
Accounting Standards Board (FASB) didirikan pada 1973, yang menggantikan badan lain yang disebut Accounting Principles Board (APB). Para anggota FASB melalui proses panjang menganalisis dan meninjau masalah di bidang akuntansi yang dibawa kepada mereka. Setelah banyak berpikir, mereka akan membuat pernyataan mengenai apa yang mereka pikir baru atau cara revisi mendekati perlakuan masalah akuntansi yang seharusnya.

Mereka adalah organisasi non-pemerintah yang memiliki pembiayaan swasta. Pendukung besar FASB adalah American Institute of Certified Public Accountants (AICPA). Banyak Certified Public Accountants (CPA) milik organisasi bergengsi wajib mematuhi pedoman dan prinsip-prinsip perilaku. FASB menetapkan kode akuntansi yang disebut "Prinsip Akuntansi Keuangan"atau Generally Accepted Accounting Principles (GAAP). Asumsinya adalah bahwa jika laporan keuangan bisnis dibuat menurut GAAP, maka pengguna laporan keuangan bisa mengandalkan atau lebih percaya informasi tersebut daripada jika tidak disiapkan sesuai dengan GAAP. Bisnis-bisnis yang menyimpang dari GAAP, dan banyak usaha kecil dilakukan, tidak bisa dikatakan bahwa pernyataan mereka disusun dengan GAAP.

Salah satu badan pemerintah yang memiliki fungsi kepolisian adalah Securities Exchange Commission (SEC). Hal ini terutama berkaitan dengan perusahaan publik karena tugas mereka adalah untuk melindungi investor dari tindakan yang tidak bermoral. Karena kebanyakan bisnis menggunakan laporan keuangan mereka untuk mempersiapkan pajak penghasilan, Internal Revenue Service (IRS) dapat mengaudit pajak tersebut kembali dan meninjau laporan keuangan yang di atasna pajak berbasis. Kita dapat melihat bahwa dalam banyak hal kepatuhan terhadap prinsip-prinsip dan standar adalah campuran perilaku sukarela dan peraturan. Saat ini, ada upaya dilakukan untuk menetapkan standar akuntansi internasional karena terelakkan Proses globalisasi. Ini adalah usaha besar yang jelas diperlukan dan tak terelakkan.